Tentang DAR! Mizan

OUR HISTORY

DAR! Mizan

Dulu sampai Sekarang

DAR! Mizan selalu berusaha menghadirkan produk-produk berkualitas dan cocok untuk dibaca oleh keluarga Indonesia. Tema buku yang beragam dan kaya, membuat produk-produk DAR! Mizan selalu dinantikan.

Penghargaan

Dari sisi kualitas, produk-produk DAR! Mizan meraih berbagai penghargaan; mulai dari kategori penulis, illustrator, dan desain cover. Beberapa penghargaan tersebut di antaranya:

  • Islamic Book Award, Buku Islam Kategori Non Fiksi Anak, untuk judul Keluarga yang Diberkahi yang ditulis oleh Fuad Abdurrahman (2017).
  • Pada 2002, penghargaan kembali diraih DAR! Mizan untuk buku Dialog Dua Layar; Asma Nadia sebagai Penulis Terbaik ke-3 kategori remaja. Buku lain yang mendapat penghargaan dalam kategori anak, yaitu seri Dongeng Islami; Islamnya Mush’ab karya pendongeng terkenal Kak Kusumo, untuk kategori Ilustrasi dan Cover Terbaik ke-2.
  • Pada 2003, penghargaan diraih oleh desainer cover Andi Yudha A. untuk buku-buku seri Cerita Balita; Aku Suka Olahraga, karya Eka Wardhana dan Meol’s (Desain Cover Terbaik ke-3 Kategori Buku Anak), Menggapai Kasih-Mu; Pipiet Senja (Desain Cover Terbaik ke-1 Kategori Buku), dan Sketsa Putih; Jazimah Al-Muhyi (Desain Cover Terbaik ke-2 Kategori Buku Remaja).
  • Penghargaan Adikarya IKAPI, tujuh penghargaan dari tiga kategori berhasil diraih DAR! Mizan. Karya-karya tersebut adalah Rembulan di Mata Ibu; Asma Nadia (Buku Remaja Terbaik ke-1, Pengarang Buku Remaja Terbaik ke-2, dan Ilustrasi Terbaik ke-1), Serenada Biru Dinda; Asma Nadia (Pewajah Buku Terbaik ke-2), novel komik Olin; Pilihan Terakhir (Ilustrator Buku Remaja Terbaik ke-2 dan Desain Buku Remaja Terbaik ke-3), dan buku anak seri Cerita Pesantren; Menginsyafkan Pembunuh (Desain Buku Anak Terbaik) (2001).
  • Karya Terpuji Adikarya IKAPI, untuk buku Seri Cerita Balita; Aku Bisa Memakai Baju Sendiri dan Karya Terbaik Adikarya IKAPI, untuk buku Dongeng Sebelum Tidur; Rahasia Amal Saleh (1999).
  • Karya Terpuji Adikarya IKAPI, untuk buku Dongeng Sebelum Tidur: Kisah Setetes Air yang ditulis oleh Eka Wardhana (1998).

Scroll to Top