Harga diaper yang tidak murah dan sampah yang dihasilkannya, sering kali membuat Moms bertanya-tanya, “Kapan, ya, si Kecil bisa lepas dari diaper?” Tapi di sisi lain, membiasakan si Kecil agar buang air di toilet dan tidak lagi menggunakan diaper juga penuh tantangan. Belum lagi dengan drama-drama, seperti si Kecil tidak mau ke toilet, tantrum, atau malah enggan ke toilet karena takut tercebur. Macam-macam, ya, pastinya.
(Foto: …)
Tenang, Moms tidak perlu khawatir. Dalam artikel ini, Mommin akan membahas serba-serbi toilet training agar Moms bisa mempersiapkan proses yang penting dalam tumbuh kembang si Kecil ini dengan lebih smooth dan menyenangkan. Simak, ya!
Mengapa Harus Memulai Toilet Training?
Moms, toilet training merupakan salah satu penanda perkembangan yang cukup signifikan pada anak usia dini. Perkembangan ini ditandai dengan keberhasilan si Kecil untuk mengendalikan diri dan memahami waktu serta tanda-tanda untuk pipis atau pup berdasarkan sinyal dari tubuh. Anak yang sudah lulus toilet training, akan makin mandiri, percaya diri, serta mampu membiasakan untuk menjaga kebersihan diri.
Tidak hanya melatih kemandirian, toilet training juga memiliki berbagai manfaat untuk si Kecil dan Moms, seperti:
- Menghemat pengeluaran Moms karena tidak perlu sering beli diaper.
- Mengurangi penggunaan diaper, sama halnya dengan mengurangi sampah.
- Si Kecil terhindar dari ruam atau infeksi akibat pemakaian diaper yang terlalu sering.
- Menumbuhkan kebiasaan buang air besar yang sehat untuk anak.
Nah, setelah tahu berbagai manfaat toilet training, Moms pastinya makin bersemangat untuk memulai proses ini bersama si Kecil. Waktu yang tepat untuk memulai toilet training sebenarnya bervariasi, bergantung kapan orangtua mulai mengenalkannya, kapan si Kecil menunjukkan tanda-tanda kesiapan untuk toilet training, jenis kelamin, faktor sosial dan ekonomi, dan sebagainya. Akan tetapi, terlepas dari itu semua, sebenarnya Moms alias orangtuanyalah yang paling tahu kapan waktu tepat anak si Kecil siap memulai toilet training.
Bagaimana, ya, Tanda-Tanda si Kecil Siap Toilet Training?
Anak-anak biasanya mencapai perkembangan fisiologis, kognitif, dan emosional yang diperlukan untuk toilet training pada usia 18 hingga 30 bulan. Namun, Moms juga bisa mulai toilet training jika si Kecil telah menunjukkan tanda-tanda berikut:
- Merasa tidak nyaman dengan diaper yang kotor.
- Diaper kering selama dua jam atau lebih.
- Jadwal buang air lebih teratur.
- Sudah bisa melepas dan memakai kembali celana sendiri tanpa perlu dibantu.
- Mulai penasaran dengan kegunaan toilet dan terdapat keinginan untuk diajari cara menggunakan toilet.
- Mulai sadar kapan waktunya pipis atau pup.
Step by Step Toilet Training
Untuk memudahkan proses ini, Mommin mengumpulkan step by step yang bisa Moms lakukan saat memulai toilet training untuk si Kecil.
- Menjelaskan Konsep Buang Air di Toilet
Toilet training bisa dimulai dengan menjelaskan kepada si Kecil tentang fungsi toilet. Moms juga bisa memberikan penjelasan bahwa keinginan untuk pipis atau pup tidak boleh ditahan dan perlu dilakukan secara rutin agar kotoran tidak menumpuk di dalam tubuh. Kenalkan pula kebiasaan-kebiasaan lain selama toilet training, seperti belajar memakai dan melepas celana sendiri, menyiram toilet setelah digunakan, dan mencuci tangan. - Menggunakan Dudukan Toilet yang Nyaman
Proses toilet training merupakan fase baru bagi si Kecil. Jadi, Moms perlu menciptakan suasana di toilet dengan lebih nyaman, salah satunya menyiapkan dudukan toilet yang khusus digunakan saat toilet training. - Mempraktikkan Cara Penggunaan Toilet yang Benar
Selain memberikan penjelasan dan instruksi sederhana untuk si Kecil, praktikkan pula cara menggunakan toilet yang benar. Anak lebih mudah meniru hal yang dilakukan secara nyata. Cobalah duduk atau jongkok di toilet dan praktikkan cara menggunakan shower dan flush. Moms juga bisa memberikan contoh lewat buku anak yang menjelaskan step by step penggunaan toilet, seperti dalam buku Aku Lulus Toilet Training ini. - Membiasakan si Kecil untuk ke Toilet pada Waktu Tertentu
Moms juga perlu membangun pola yang teratur untuk melatih si Kecil ke toilet secara rutin. Biasakan untuk mengantar si Kecil ke toilet setiap bangun tidur, sebelum tidur, dan beberapa saat setelah makan. Perhatikan juga ketika si Kecil ingin buang air besar, karena biasanya, dia akan buang air besar pada waktu-waktu tertentu. Ketika waktunya sudah tiba, tanyakan apakah dia ingin ke toilet atau tidak.Tetap Semangat Dampingi Anak Toilet TrainingMendampingi anak toilet training tentunya akan menyita waktu dan energi Moms, belum lagi dengan tantangan yang harus dihadapi. Namun, Moms tidak perlu berkecil hati jika si Kecil belum terbiasa ke toilet, karena perkembangan setiap anak tentunya berbeda-beda.
Teruslah ingatkan si Kecil agar buang air di toilet dan berikan apresiasi jika dia berhasil. Selain itu, Moms juga harus memastikan agar si Kecil makan makanan berserat dan minum banyak air, sehingga tidak mengalami sembelit yang dapat mempersulit proses toilet training.
Stay calm and relax, ya, Moms!
Penulis: Fauziah Hafidha